Kami Bernyanyi kesmangatan dibawah terik mentari yang mengupas Kulit..
Kami Bukan Pemberontak, bukan pula cucunguk yang Suka mengumpat..
Kami Datang Turun Kejalan menuntut Keadilan..
Kami ialah jelata yang selalu dalam ketimpangan..
Kami ialah sosok penuh kerelaan..
Namun kenapa kerelaan kami dipermainkan..
Wahai..... Kapitalis...
Tunjukkan Hidungmu... dan jangan akal-akalan menangis...
Kami bukan segerombolan preman yang sadis..
bukan sekelompok pembunuh anarkis...
Kami tiba hanya sosok manusia..
Kami orang lapar.. yang punya rasa..
Bukan si kenyang yang bakir berkata..
kaum buruh ialah sosok yang penuh derita...
Monopoli Kebusukan kalian telah menciptakan sakit kami..
Kerusakan mental serta tabiat yang kalian lakoni menciptakan kami menjadi berani mati..
Buruh tak undur diri..
Buruh tak pantang mati..
Buruh selalu berani..
Buruh tak ingin disakiti apalagi dibohongi..
Wahai Kapitalis....
Langkah demi langlah kami pastikan akan masuk pada jantung kalian..
Jantung Kekejaman akan kejahatan ekonomi...
Kejahatan yang tak bermoral pembunuh masal...
Maka Buruh tiba penuh mental....
Hidup ialah pilihan...
Buruh mengerti akan pelihan..
Buruh juga mengerti akan kebohonan yang kalian lakukan..
Kalian yang Sok paham Aturan..
Sok menjalankan Kudang keringjakan...
Sok tahu akan kenyataan...
Tahukah darah merah ini telah terbakar feodalismemu..
Tahukah antara kepastian ada keraguan...
Kami tiba tidaklah dalam keraguan..
akan tetapi sebab asa dan kebenaran...
Wahai Pemangku Kudang keringjakan...
Sudah bijakkah kalian dalam berjalan..
Makan minum kalian adalah keringat kami yang kalian kuras..
yang kalian rampas...
yang kalian Tebas..
yang kalian Kupas..
yang kalian Peras
dimana rasa sosial kalian untuk mengerti...
Kapan kalian merasa bosan akan kehingaran diatas derita..
Untuk Keadilan Buruh tak hengkang demi kesenjangan...

Wahai Para penganut... Syetan...
Kini Ancaman tiba didepan mata...
bahaya yang ramah penuh bunyi ini.. sorak ini..
ialah bentuk dari keringat yang menetes setiap hari yang kalian jilat habis...
Dunia akan menjadi saksi..
tanah yang kami injak ini, meski gerah mengengat kami akan berteriak...
Buruh...
Buruh...
Buruh...
Hidup dalam nista..
hidup dalam Nestapa...
dan kini turun kejalan untuk kedamaian dan keadilan...
sekian.. pola Teks Orasi Demo Buruh | Pusi Buruh | UPDATE....!!!
Baca juga ini..
Baca juga ini..
Advertisement